Cerpen by : nkos |
Pantai ini. Mengingatkan kembali sosokmu yang riang. Meski rentang waktu 9 tahun sudah, setidaknya cukup menghadirkan silhuet masalalu yang tak terlupakan bersamamu.
“ kamu akan mengingat aku setelah ini ?”
“entahlah” jawabku enteng saat itu. “ Biarlah waktu yang akan menentukan segalanya”
Dan sampai rombongan dari sekolah kami akhirnya kembali pulang setelah beberapa hari tour perpisahan sekolah di kota Yogykarta. Dalam perjalanan di bus pun kamu lebih banyak diam. Entah karena capek atau ada hal lain, entahlah. Aku tak bisa berkata apa-apa tentang cinta yang kau tawarkan ketika itu.Aku hanya merasakan ada hari-hari indah saat-saat bersamamu. Hanya ada satu keyakinan dalam bathinku ‘aku akan datang padamu suatu hari’.
“suatu hari” bisik bathinku sendiri. Hingga saat inipun aku tak pernah lagi tahu keberadaanmu. Hmmm.
Sejak kelulusan SMA aku tak lagi bisa menemukan canda riang dan manis lesung pipitmu. Kita terpisah di dua kota yang berbeda. Bandung menjadi pilihanmu untuk kuliah disana, sedangkan aku lebih memilih kota Yogyakarta yang berhati nyaman. Waktupun berlalu.
Pagi dan senja, tahun – tahun menorehkan asa dan impian. Lama tak ada kabar tentangmu rasa kangen menyeruak di qalbu yang tlah lama hampa kasih sayangmu. Dan tepat di hari wisudaku nanti, aku ingin engkaulah orang spesial yang ingin ku gandeng dan kuperkenalkan pada kedua orang tuaku.
Harapan tinggallah harapan. Engkau tak bisa ku jumpai. Orangtuamu pindah rumah. Kabar ini kudengar dari sahabatku yang bertetangga denganmu. Tak ada alamat tak ada no telephone. Permataku hilang, memelas bathinku.
Aku wisuda dengan nilai cumlaude.
Hari-hari selanjutnya adalah kesibukan bekerja dan kehampaan. Kehilanganmu dalam arti yang sesungguhnya.
-------------------------------------------
Menjelang siang pengunjung yang berlibur di pantai ini mulai ramai berdatangan. Kebanykan rombongan anak sekolah beserta gurunya. Karena kebetulan ini pas musim liburan sekolah.
Aku yang tengah asik memandang lautan lepas dan menyapu pandang pada orang-orang yang berada di sekitar pantai ini. Tak sadar kalau sejak tadi ada orang memperhatikan dan senyum-senyum di samping ku. Haduh aku grogi. But...
” Indriiii......” aku memekik terperanjat.
Dan tanpa sadar pula aku langsung memeluknya erat. Erat sekali.
“ Eit sudah-sudah, suamiku nanti marah lho “ kerling mata indri pada lelaki di sebelahnya.Ups..buru-buru aku melepaskan pelukanku. Dan dengan rasa malu dan bersalah aku meminta maaf pada lelaki itu yang sebenarnya.........
“ lho kamu ....,Bram..? Bram adalah teman sekantorku yang berbeda divisi. Dia anak Direktur di tempatku bekerja sekarang.
“ Iya, Din. Ini aku ” sahut bram masih dengan tersenyum melihatku yang salting.
Aku tak enak hati. Kikuk dan lagi-lagi ada rasa kehilangan yang tiba-tiba menyeruak dalam bathinku. Sekali bertemu dia sudah jadi milik orang lain.Hah.... Aku menarik nafas panjang, ingin melepaskan beban ini.Help me.....,
“Dino.., Dino. Dari dulu kamu gak berubah, ya. Pinter, cerdas, Wisuda dengan lulusan tercepat dan cumlaude, sukses juga sebagai marketing handal di sebuah perusahaan besar. Tapi bodoh soal asmara “ senyum getir aku mendengar ledekan Indri.
“Sory bercanda soal tadi, Bram sepupuku, Dino” tukas indri lagi di tengah suasana hatiku yang tak menentu. Aku masih diam tak bisa berkata apa-apa. Seolah-olah semua ini sebuah mimpi yang datang begitu tiba-tiba.
“ Kau harus banyak belajar padaku soal cewek, Din ” canda Bram mencairkan suasana hatiku.
Hari mulai senja. Aku menggandeng tangan indri menyusuri pantai ini. Kupegang tangannya yang lembut dengan sejuta rasa yang tak bisa kulukiskan. Aku tak ingin kehilangannya lagi. (nkos)
(mengenang seseorang)
0 Response to "Masa Lalu yang Kembali"
Post a Comment
Terima Kasih sudah mampir