Surat Cinta Romantis, Norak dan Jadul


( Ada yang pernah bikin surat cinta ga, remaja tahun 90-an mungkin pernah ngalamin kali ya. soalnya jaman itu belum ramai handphone, internet, facebook dan semacamnya. Sarana komunikasi buat kekasih ya lewat surat )

Teruntuk
Mila


Dindaku yang manis, saat kutulis surat ini aku berharap kamu sedang baik-baik saja disana. Seperti juga aku disini, di kota besar yang riuh ramai, sibuk dan orang-orangnya hidup seperti di kejar bayangan sendiri.

Sejak sebulan menginjakkan kaki di Jakarta ini, dan sejak itu pula kerinduan hati untuk bisa kembali menatap rona wajahmu dan bercanda gurau lagi dengan dindaku yang manis.

Dik, lewat surat yang kutitipkan pada mang Dadang yang kebetulan bisa pulang minggu ini, aku hanya ingin bisa mengungkapkan persaan rindu aku padamu. Pada malam-malam yang ditemani suara bising kereta api, di belakang kontarakan dan rembulan yang menyapaku dan ku titipkan rindu padanya.

Ditemani nyamuk, secangkir kopi dan bau busuk dari kali diseberang rel itu, aku malah menemukan aroma wangi rambutmu, dan ku tahu shampoo yang kau pakai pasti ‘shampoo cap kadal’ yang kubelikan di pasar malam dua bulan lalu.

Sungguh dindaku yang manis aku tak akan bisa melupakanmu sedetik saja. Dan aku takkan pernah berpaling darimu.

Oh ya bersama surat ini pula ku belikan adik sebuah parfum merk ‘ buaya ‘. Jangan lupa ya di semprotkan di badan adik biar tambah wangi dan adik terus ingat padaku yang ada di rantau.

Dindaku malam tambah larut, kopi dah habis dan bau busuk itu tambah menyengat, aku sudahi dulu sampai disini. Salam kangen dan sayang

Dariku yang selalu mencintaimu

( Darman )

Nb : empat kali empat enambelas, sempat gak sempat harus dibalas.


0 Response to "Surat Cinta Romantis, Norak dan Jadul"

Post a Comment

Terima Kasih sudah mampir