Menyebrangi sungai citarum yang berada di Rengasdengklok berarti menyebrangi kabupaten dari Karawang ke Bekasi atau sebaliknya. Dan bagi penduduk di dua kabupaten ini satu-satunya sarana untuk bisa menyebrang menggunakan perahu eretan, yaitu perahu yang dikemudikan oleh penarik perahu menggunakan tenaga tangan. Si penarik perahu menolak atau menggeret perahu melalui tali baja yang di bentangkan dari ujung satu ke ujung yang lain. Dan penumpang bisa sampai ke sebrang hanya dengan membayar cukup murah antara 1000 – 2000 rupiah.
Bahkan di salah satu penyebrangan perahu eretan ada yang bisa menyebrangkan kendaraan roda empat kecil seperti angkot dan sejenisnya. Seperti di Bojong tugu.
Bagi yang belum pernah merasakan sensasi menyebrang perahu eretan mungkin akan merasakan sedikit takut ketika pertama kali. Apalagi kalau pas air sampai ke tanggul seperti tahun lalu ketika ada banjir besar melanda Karawng. Saya pun sempat merasakan ‘nikmatnya’ naik perahu menyebrangi sungai citarum dikala airnya naik sampai tanggul menuju ke sebarang; Pebayuran
.
Namun bagi anda yang merasa takut naik perahu eretan ini, ada alternatif lain untuk menyebarang, yaitu dengan cara ‘ngojay’ atau berenang. Siapa berani..????(nkos)
0 Response to "Menyeberangi sungai citarum"
Post a Comment
Terima Kasih sudah mampir