Cerita untuk Faris #1

Anakku, 
tidur dulu ya, nak. Hari tlah malam, ibumu perlu istirahat dan bapa masih perlu sedikit waktu untuk menulis. Cerita ini untukmu kelak. Mimpilah nak, aku kan menjagamu dengan senandung do,a. Ini sudah pukul sembilan malam. Matamu yang bikin gemes jangan terus memeloti acara TV, bapa khawatir akhir-akhir ini banyak tayangan yang tak pantas kamu tonton; film anak-anak tapi menayangkan kekerasan. Ditambah lagi iklan-iklan berhamburan menjejali kepolosanmu hingga setiap hari kamu pasti menagih es krim seperti yang di iklan itu.....hmmm.

Faris,...
Matikan TV, Cuci kaki, Pipis, Sikat Gigi terus bobo ya.
Malam akan terus beranjak. Merangkak detik-demi  detik menina bobokanmu yang letih karena main seharian seusai mengikuti PAUD. Wajahmu yang damai dalam lelap tidur sesekali mencuri perhatianku disela-sela 'ngetik', bapa khawatir ada nyamuk nakal mengganggu acara istirahatmu. 

Tadi mamahmu cerita saat di suruh menyanyi didepan teman-teman yang lain Faris hanya diam sambil memegangi mikrofon. Tak satu baitpun lagu yang dinyanyikan,..kenapa? bapak bilang ke mamah; mungkin Faris nervouz karena sekolahnya kan baru dua hari. Mamah juga bilang kalau Faris bercanda terus gak konsentrasi. Bapa bilang; kan baru PAUD, ya banyak mainnya. 

Bapak sempet khawatir juga sich karena bapa tahu kamu itu memang agak hyper aktif, dan setahu bapak anak-anak yang hyper aktif akan sedikit kurang konsentrasi belajar.  

Tapi begitu melihat buku tulis milikmu, kekhawatiran bapak berkurang. Bapa sudah melihat tulisanmu meski hanya baru sebatas pagar ( IIIIIIIIIIII ) dan hurup 'O'.

 



0 Response to "Cerita untuk Faris #1"

Post a Comment

Terima Kasih sudah mampir